
Di tengah pandemi saat ini, banyak perusahaan menghadapi tantangan berat dalam menyokong karyawannya, yang sekarang rata-rata bekerja dari rumah, sesuai imbauan pemerintah. Awalnya, kita menyangka masa lockdown hanya berlangsung dalam hitungan minggu. Ternyata, berbulan-bulan. Makin lama, makin kita khawatir.
Agar siap menghadapi tantangan bekerja dari rumah, kita perlu segera memahami kebutuhan khas dari setiap nasabah. Namun, kita tahu, banyak dari mereka tidak siap. Tiap nasabah menggeluti sektor industri yang berbeda-beda, seperti perhotelan, pariwisata, konstruksi, dan seterusnya. Dalam kondisi bekerja dari rumah, yang mereka cari bukan profit besar. Yang mereka cari: strategi untuk bisa bertahan. Industri yang belum menerapkan platform digital untuk pengoperasian usahanya pasti akan kesulitan.
Ada dua hal yang bisa kita lakukan sebagai penasihat keuangan di tengah-tengah masa yang penuh ketidakpastian ini:
Pertama, yakinkan nasabah bahwa pandemi ini tidak diduga sama sekali dan tidak bisa dikontrol 100%. Tak seorang pun yang bisa. Namun, kita bisa mengimbuhkan pikiran positif untuk nasabah dengan meyakinkan mereka bahwa selalu ada harapan dalam setiap tantangan. Daripada menambah rasa panik, ciptakanlah rasa tenang dengan menghadirkan fakta-fakta positif.
Contohnya, mayoritas besar dari kita dalam keadaan sehat, tidak terinfeksi virus korona. Bersyukurlah karena keluarga kita tetap selamat, walau bisnis sedang melambat atau bahkan terpaksa berhenti. Yakinkan nasabah bahwa mereka tidak sendiri, bahwa kita siap mendampingi.
Kedua, terkait dengan aspek keprofesian, ada hal-hal yang dapat kita lakukan tetapi kerap terpaksa tertunda akibat kesibukan. Sekarang kita bisa mencurahkan waktu untuk melakukan hal-hal berikut:
1. Membaca e-book, mengikuti webinar, dan menghadiri pertemuan virtual yang mengangkat topik-topik yang relevan dengan upaya kita dalam mengembangkan karier. Inti dari profesi jasa keuangan adalah manusianya. Industri ini juga berkembang begitu pesat sehingga kita wajib terus meluaskan wawasan dan pengetahuan. Masih ada banyak hal positif mengenai pengembangan diri yang dapat kita wujudkan.
2. Menyusun strategi digital baru untuk kenormalan baru. Kita harus terus menjalankan aktivitas sebagai penasihat keuangan, yang berarti tetap gigih dan konsisten. Kita harus tetap produktif walau bekerja dari rumah. Tunjukkan kepada nasabah bahwa goal Anda tetap sama, tetapi dengan strategi yang berbeda untuk menghadapi kenormalan baru, yang mengharuskan kita beralih ke berbagai aplikasi digital.
Jika sebelum masa karantina banyak penasihat bertemu nasabahnya secara tatap muka saja, mulai sekarang kita bisa menggunakan aplikasi pertemuan virtual. Pertemuan virtual juga lebih efisien, mengingat dalam sehari kita dapat bertemu lebih banyak orang dari biasanya. Pada akhirnya, strategi ini justru jauh lebih produktif.
Saya yakin, setelah badai berlalu, selalu ada pelangi yang menandai dimulainya babak baru. Setelah melewati “badai” pandemi, Anda akan menjadi insan yang lebih baik jika tetap bersikap positif, setia pada goal, dan mencari cara baru untuk bekerja dan menghasilkan nafkah.
Tetap sehat dan tetap selamat. Jadilah MDRT!
Kennedy Sumarlie, AWP, dari Jakarta, Indonesia, telah menjadi anggota MDRT sejak 2018.
Artikel ini telah dimuat di Blog MDRT.