
Oleh David Trusler, MBA
Saya percaya, kebahagiaan sejati dan kemakmuran dicapai dengan melayani sesama dengan jujur dan tulus. Kesuksesan sejati diukur dengan jumlah jiwa yang kita bantu dan masyarakat yang kita layani, bukan cuma dengan jumlah premi yang kita kumpulkan dalam setahun.
Lantas, apa yang menjaga gelora semangat Anda dan apakah motivasi tersebut cukup untuk meneguhkan langkah di masa sulit? Motivasi sering seperti lidah api yang terus menyala, hingga mati ditiup angin kesukaran. Namun, perhatian yang terpusat pada perbuatan benar dan kesadaran akan dampak yang tercipta dalam hidup nasabah dan generasi masa depan akan menyuntikkan niat kuat yang membulatkan tekad Anda dalam berusaha.
Sukses itu tidak gampang, dan niat baik saja tidak cukup. Meski ada kalanya keberuntungan menyapa, saya dididik dan percaya bahwa makin keras kita berupaya, makin beruntung kita jadinya. Ketekunan selalu berupah hasil. Berikut ini beberapa ide yang mendatangkan kesuksesan bagi saya.
1. Cari mentor
Baru-baru ini, saya berbincang dengan seorang legenda asuransi dari Tulsa, Oklahoma, AS. Louis berusia 85 tahun waktu pertama kali kami bertemu. Kami duduk dan berbincang beberapa jam. Saya serap semuanya. Ia berkata, “Anak muda, saya nasihati, ya. Agen selalu mencoba mencari cara meningkatkan siklus penjualan. Padahal, mestinya kamu kurangi waktu untuk meningkatkan siklus penjualan dan tambah waktu untuk meningkatkan diri sendiri. Pelajari industri ini, ambil spesialisasi di satu bidang, dan jadilah ahli. Tapi jangan lupa, harus tetap tekun. Ketekunan selalu berupah hasil. Hasilnya akan jauh lebih banyak dari yang bisa kamu bayangkan.” Saya betah mendengarkan Louis berbicara. Carilah mentor – orang yang lebih berpengalaman dan sukses dari Anda. Dan Anda harus punya sikap mau belajar. Selalu ada yang bisa dipelajari di profesi ini.
2. Gabung dengan grup studi
Masa depan dipengaruhi oleh lingkaran pergaulan. Berhati-hati dan bijaksanalah dalam memilih teman. Bergaullah dengan orang-orang positif, yang sukses atau giat berupaya meraih sukses. Bentuk atau ikuti grup studi penasihat keuangan yang mau saling berbagi ide dan membahas keberhasilan serta kesukaran yang dihadapi.
3. Fokus ke hal utama
Artinya, tetap terfokus pada tugas-tugas terpenting setiap hari dan tidak terusik oleh hal-hal lainnya. Perhatian kita gampang pecah karena surel, SMS, dan medsos. Dua tugas terpenting yang harus menjadi fokus waktu dan perhatian penasihat keuangan sukses adalah mendapatkan dan menjalankan janji temu. Semua hal lainnya hanyalah pendukung dua tugas utama itu.
4. Tetap konsisten
Hingga saat ini, tantangan terbesar saya adalah menjaga konsistensi. Kinerja saya naik turun dari bulan ke bulan. Tren produksi saya dan – malangnya, penghasilan saya – seperti ombak di laut. Bagi saya, alat terbaik untuk menjaga konsistensi adalah sistem poin berbasis aktivitas. Ada banyak pilihannya, tapi saya condong ke sistem 20 poin yang saya pelajari bertahun-tahun lalu dari Logan Naidu, ACII, CFP, anggota 42 tahun MDRT dari Durban, Afrika Selatan. Jika saya disiplin menjalankan sistem 20 poin ini, produksi dan penghasilan saya akan lebih konsisten.
5. Pantang pulang sebelum tumbang
Saran terakhir saya, pantang pulang sebelum tumbang. Jangan salah tangkap, artinya bukan pulang dalam keadaan lunglai hingga taksanggup berinteraksi dengan keluarga. Maksud saya, pulanglah dengan rasa puas di hati karena tahu bahwa Anda telah mengerahkan segala daya hingga tetes keringat terakhir. Obat terbaik untuk kegelisahan adalah kegiatan. Seperti kata pepatah, “Hasil tidak akan meng-khianati usaha.”
David Trusler adalah anggota tiga tahun MDRT dari Catoosa, Oklahoma, AS. Trusler akan membahas tuntas topik ini dalam presentasinya di Pertemuan Tahunan MDRT, Juni nanti. Hubungi Trusler di dtrusler@ft.newyorklife.com.
Cara atasi rasa enggan nasabah terhadap rencana jangka panjang
Oleh Kennedy Sumarlie, CFP
Produk-produk dengan komponen investasi dana pensiun dan pendidikan anak membutuhkan disiplin dan komitmen finansial jangka panjang. Sebagian nasabah merasa berat mengambil komitmen ini. Bila nasabah ragu-ragu dengan perencanaan jangka panjang, saya sering menggunakan penjelasan sederhana. Saya bicara tanpa jargon sehingga orang tanpa latar belakang asuransi lebih mudah memahaminya.
Misalnya, saya berkata, “Pak Prospek, Anda lebih memilih mulai menabung sedikit demi sedikit dari sekarang hingga usia pensiun atau hingga anak menginjak usia kuliah sehingga uangnya siap saat dibutuhkan? Atau meminjam uang dari bank dan membayar angsuran plus bunganya tiap bulan?”
Lalu, saya jelaskan keberhasilan program dana ini pada kasus keluarga lain seperti keluarga prospek sendiri. Misalnya, ada nasabah yang membeli polis asuransi dengan komponen dana pendidikan untuk anaknya dan mengikuti program dana pensiun untuk suami dan dirinya sendiri. Setelah berkomitmen beberapa tahun, mereka mulai menikmati faedah dari polis-polis asuransinya. Mereka akan menerima sejumlah besar uang yang dijanjikan pada akhir programnya. Jelas, program ini menjadi keuntungan bagi keluarga itu karena mereka memutuskan untuk mulai menabung sejak dini sehingga bisa menuai hasilnya kini.
Gunakan metode ini saat berdiskusi dengan prospek/nasabah, dan semoga Anda meraih sukses seperti saya.
Kennedy Sumarlie, dari Jakarta, Indonesia, enam tahun MDRT. Hubungi Sumarlie di kennedy.sumarlie@gmail.com.